Genjot Pariwisata Bogor, Perbanyak Destinasi Historis

Rabu, 27 Mei 2015 - 08:23 WIB
Genjot Pariwisata Bogor, Perbanyak Destinasi Historis
Genjot Pariwisata Bogor, Perbanyak Destinasi Historis
A A A
DEPOK - Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Bogor memprioritaskan program memajukan sektor pariwisata dengan memperbanyak destinasi. Wisatawan yang datang ke Kota Bogor rata-rata setiap pekan mencapai ratusan ribu orang.

Menurut dia, wisata situs bersejarah turut jadi andalan Kota Bogor karena memiliki peninggalan yang mempunyai daya tarik, diantaranya Batu Tulis Tarumanegara dan Istana Bogor. Istana Kepresidenan Bogor menjadi relevan karena disamping sejarah yang panjang, Istana Bogor ternyata menyimpan sejarah yang erat kaitannya dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika 1955.

Pada tahun 1054, pemimpin 5 negara asia afrika yaitu dari negara-negara Indonesia, India, Myanmar, Srilanka dan Pakistan berkumpul di Istana Bogor untuk membicarakan rencana diadakannya Konferensi Asia Afrika.

Diistana Bogorlah kemudian diputuskan bahwa Konferensi Asia Afrika akan diadakan setahun kemudian dengan kelima Negara anggota peserta Konferensi Panca Negara sebagai Negara-negara sponsor.

Melihat kondisi itu, pihak yang berkaitan dengan kepariwisataan di kota hujan ini, melakukan berbagai langkah. Di antaranya, memaksimalkan potensi wisata sejarah untuk menarik dan mendongkrak kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Menurutnya, ajang Konferensi Asia Afrika beberapa waktu lalu, menjadi sebuah momentum promosi dan memperkenalkan potensi wisata sejarah di Kota Bogor. Bahkan, ada beberapa negara yang dapat dijajako berinvestasi pada sektor pariwisata sejarah di Kota Bogor, salah satunya Cina.

“Negara tersebut menjadi salah satu pengunjung dari luar negeri dengan jumlah terbanyak. Setiap tahunnya, ada sekitar 100 ribu warga Cina berwisata. Situasi ini yang ingin kami optimalkan,” katanya kepada wartawan di Depok, Selasa (26/5/2015).

Sejauh ini, wisatawan yang mengunjungi Kota Bogor berasal dari negara-negara Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Belanda. Tema wisata historis, kata dia, dapat menjadi pilihan wisatawan di Bogor.

“Mungkin mereka punya keterikatan emosional mengingat Indonesia pernah jadi daerah yang singgahinya untuk menetap. Misalnya Di cerita seperti Kerajaan Padjadjaran atau kolonial. Turis akan tertarik secara historikal, apa yang lebih menarik untuk wisatawan, harus kita fokuskan,” katanya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5973 seconds (0.1#10.140)